Duta Besar RI untuk Brunei Darussalam, Sujatmiko, beserta staf KBRI Bandar Seri Begawan pada Jumat, 15 Mei 2020, melepas keberangkatan 150 orang Pekerja Migran Indonesia atau TKI pulang ke Indonesia.
TEMPO.CO, Jakarta - Repatriasi ini gelombang kedua setelah penerbangan pertama ke Jakarta pada Jumat, 1 Mei 2020 yang diikuti 98 TKI. “Kami berharap para pekerja migran selalu menjaga kesehatan dan siap untuk menerima prosedur penanganan Covid-19 di Indonesia, termasuk karantina 14 hari,” kata Duta Besar Sujatmiko saat memberikan pengarahan kepada para TKI di Bandara Internasional Brunei.TKI di Brunei Darussalam pada Jumat, 15 Mei 2020 pulang ke Indonesia di tengah pandemik virus corona.
Bandar Seri Begawan melakukan pendekatan kepada Royal Brunei Airlines mengingat masih banyaknya permintaan dari para TKI di Brunei Darussalam yang ingin pulang ke Indonesia. Rencananya pada Minggu, 17 Mei 2020,
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Kasus Baru Covid-19 di Brunei Nihil |Republika OnlineHingga saat ini, jumlah kasus Covid-19 masih tercatat 141 kasus.
Baca lebih lajut »
181 TKI dari Malaysia Tiba di Semarang |Republika OnlineRatusan TKI tersebut diangkut KM Dharma Rucita 9 yang diberangkatkan dari Pontianak
Baca lebih lajut »
Dilema Gubernur NTB Atas 4.202 TKI yang Bakal Pulang KampungKepulangan para TKI ini kebanyakan karena sudah habis masa kontrak kerja dan harus segera dideportasi. Sebagian besar dari Malaysia dan Arab Saudi.
Baca lebih lajut »
Bandara Ahmad Yani Siapkan Karantina untuk Ribuan TKI MudikDijadwalkan, sebanyak 18.000 TKI asal Jateng dari Malaysia dan Filipina akan datang secara bertahap selama enam hari.
Baca lebih lajut »
Terjang Ombak 3 Meter, 124 TKI Ilegal Akhirnya DiamankanPangkalan TNI AL (Lanal) Tanjung Balai Asahan mengamankan lagi 124 tenaga kerja Indonesia (TKI) ilegal dari Malaysia. TkiIlegal
Baca lebih lajut »
TKI Asal Bangkalan Meninggal Dunia di Malaysia |Republika OnlineTKI Bangkalan meninggla dunia di tempat kerjanya karena sesak napas.
Baca lebih lajut »