Artikel ini mengungkapkan 15 dampak tak terduga dari perubahan iklim yang berpotensi mempengaruhi berbagai aspek kehidupan. Salah satu aspek yang dibahas adalah potensi penurunan produksi kopi di Indonesia hingga 50 persen.
Liputan6.com, Jakarta - Perubahan iklim bukan lagi sekadar isu global yang dapat dipandang sebelah mata. Peristiwa cuaca ekstrem dan kepunahan massal adalah beberapa dampak paling serius dari perubahan iklim, tetapi dunia yang semakin panas ini juga memiliki dampak lain yang tidak kalah signifikan untuk Bumi kita.
Sebagai salah satu penghasil kopi terbesar di dunia, negeri ini tidak hanya menyumbang bagi pasar global, tetapi juga menjadi penopang ekonomi lokal. Namun, apakah kita benar-benar mengerti sejauh mana kerentanan produksi kopi di Indonesia ketika menghadapi dampak perubahan iklim? Para ilmuwan mengatakan bahwa memainkan lebih banyak permainan di malam hari ketika suhu lebih dingin dapat membantu mengurangi dampaknya terhadap olahraga ini.Dengan bertambahnya suhu di Bumi, katak coquí jantan di Puerto Rico kini menghasilkan suara parau dengan nada yang lebih tinggi.
Dalam penelitian yang dipublikasikan pada 8 Juni dalam jurnal Geophysical Research Letters, ilmuwan membandingkan data iklim dari tahun 1979 hingga 2020 dengan data turbulensi udara di wilayah Atlantik Utara. Tim peneliti menganalisis data mengenai 69.525 kasus gigitan anjing di delapan kota Amerika Serikat, termasuk Dallas, Houston, Baltimore, Baton Rouge, Chicago, Louisville, Los Angeles, dan Kota New York. Hasilnya menunjukkan adanya peningkatan sebanyak 11% dalam jumlah gigitan anjing pada hari-hari dengan radiasi UV tinggi dan peningkatan sebesar 4% ketika suhu tinggi.Dampak dari pemanasan global akan mempengaruhi pola petir di seluruh dunia, dengan potensi peningkatan risiko kebakaran hutan.
Pada beberapa reptil, jenis kelamin dipengaruhi oleh suhu di mana telur mereka terpapar selama proses perkembangan. Suhu yang lebih tinggi terkait dengan jumlah betina yang lebih banyak. Hasil temuan menunjukkan bahwa terjadi penurunan kecerahan di Bumi. Hal ini disebabkan oleh pemanasan laut yang telah mengurangi jumlah awan rendah di atas Samudra Pasifik timur yang dapat memantulkan cahaya, sehingga mengakibatkan berkurangnya pantulan sinar matahari dari Bumi.
Pelelehan es mengurangi tekanan pada magma, memungkinkan pembentukan gelembung lebih banyak di dalamnya. Magma yang bergelembung kemudian memberikan tekanan lebih besar pada kerak Bumi di atasnya, hingga cairan leleh meledak melalui retakan di kerak.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Kelabui BNN Surabaya, LC Karaoke Sembunyikan Innex di Tempat yang Tak TerdugaBNN Kota Surabaya menyampaikan perkembangan informasi terkait pesta narkoba yang digerebek beberapa hari lalu di Twin Tower
Baca lebih lajut »
7 Potret Jan Ethes Nonton Timnas Indonesia, Greget Kayak Lagi Main PESHeboh saat nonton bersama kakek, ending teriakan Jan Ethes yang tak terduga bikin gemes.
Baca lebih lajut »
Drawing Piala Dunia U-17: Indonesia Tak Usah Takut Jumpa Tim KuatTimnas Indonesia berpotensi bertemu tim kuat di fase grup Piala Dunia U-17 2023. Garuda Muda diminta tak minder duluan.
Baca lebih lajut »
Nama Jakarta Tak Lagi 'DKI' Usai Ibu Kota Indonesia Pindah ke Nusantara, Begini Penjelasan MenkeuMenteri Keuangan Sri Mulyani menyebut nama Jakarta berubah apabila ibukota negara Indonesia pindah ke Nusantara, begini penjelasannya.
Baca lebih lajut »
3 Tim Negara Tak Bisa Segrup Indonesia Saat Drawing Piala Dunia U-17Drawing Piala Dunia U-17 2023 berlangsung di Zurich, Swiss, Jumat (15/9). Berikut 3 tim yang tidak bisa segrup dengan Indonesia di luar negara sesama pot 1.
Baca lebih lajut »
Undian Piala Dunia U-17 Digelar Malam Ini, Indonesia Tak Gentar Meski Masuk Grup NerakaTimnas Indonesia U-17 yang berstatus sebagai tuan rumah, berada di pot 1 bersama tim-tim unggulan.
Baca lebih lajut »