Eskalasi di Timur Tengah terus menerus memanas. Berikut perkembangan terbarunya.
Pertempuran masih terus terjadi antara Israel dan milisi Lebanon pro Iran , Hizbullah . Terbaru, rudal milisi tersebut berhasil menembus pertahanan Israel dan masuk menghantam kota pelabuhan tersibuk di Negeri Zionis itu, Haifa, Senin .
"Proyektil yang jatuh teridentifikasi di daerah tersebut. Insiden tersebut sedang ditinjau," ungkap IDF. "Departemen Pertahanan tidak akan gentar dalam komitmen kami terhadap keamanan Israel, untuk memerangi terorisme Hamas dan kelompok fanatik lainnya," ujarnya, sebagaimana dimuat media AS,"Untuk mencegah agresi lebih lanjut dari Iran, dan untuk bekerja dengan sekutu dan mitra kami untuk mempromosikan stabilitas dan perdamaian di Timur Tengah," katanya lagi.
Keadaan ini muncul setelah Iran melancarkan serangan rudal besar-besaran ke Israel pada Selasa pekan lalu, yang mengenai beberapa pangkalan militer sebagai tanggapan atas pembunuhan para pemimpin Hamas dan Hizbullah oleh Israel baru-baru ini. Israel berjanji akan melancarkan serangan balasan yang"serius dan signifikan".
Militer Israel melaporkan sirene berbunyi di Israel tengah setelah sekitar lima proyektil terdeteksi melintasi perbatasan dari Lebanon ke negara itu. Beberapa proyektil berhasil dicegat, sementara sisanya jatuh di area terbuka. Israel disebut telah menggunakan 'bom terlarang' yang mengandung uranium terdeplesi untuk menyerang Lebanon. Sindikat Ahli Kimia Lebanon menyebut bom ini telah dilarang digunakan secara internasional.
SCL juga menyerukan kepada masyarakat internasional untuk menghentikan serangan Israel terhadap Lebanon dan menghentikan penggunaan bom yang dilarang secara internasional. "Kami telah melemahkan kemampuan Hizbullah. Kami telah menewaskan ribuan teroris, termasuk Nasrallah sendiri, penerus Nasrallah, dan penerus dari penerusnya," kata Netanyahu, tanpa menyebut nama penerus tersebut secara spesifik, sebagaimana dilansirMenteri Pertahanan Israel Yoav Gallant menyatakan bahwa Hashem Safieddine, orang yang diperkirakan akan menggantikan Nasrallah, kemungkinan besar sudah"dihilangkan".
Meski begitu, Qassem tetap berjanji untuk terus mendukung Hamas dan Palestina dalam pertempuran mereka dengan Israel.
Hizbullah Lebanon Gaza Hamas Palestina Perang Arab Suriah Iran Amerika Serikat Benjamin Netanyahu
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
7 Update Perang Arab: Israel Kebobolan-AS Warning soal HizbullahPerang di Timur Tengah makin memanas. Serangan Israel telah menewaskan lebih dari 11.000 siswa di Jalur Gaza dan Tepi Barat yang diduduki.
Baca lebih lajut »
8 Update Perang Arab: Hizbullah Ngamuk-Fakta Baru Ledakan LebanonSituasi di Timur Tengah masih memanas. Setelah terjadi ratusan ledakan yang melibatkan pager dan walkie-talky Hizbullah, yang disinyalir dilakukan Israel.
Baca lebih lajut »
Update Perang Arab: Hizbullah Ngamuk-Jepang Turun TanganSituasi masih terus memanas di Timur Tengah.
Baca lebih lajut »
Apa Itu 'Garis Biru' Perang Hizbullah-Israel yang Diteriakkan AS-Arab?AS dan sekutu kini mendesak gencatan senjata bagi Israel dan Hizbullah di Lebanon selama 21 hari. Ini akan berlaku di 'garis biru'. Lalu apakah garis biru ini?
Baca lebih lajut »
40 Ribu Milisi Arab Datang ke Golan, Siap Bantu Hizbullah Perang Lawan IsraelIsrael belum membuat pernyataan resmi terkait kabar ini.
Baca lebih lajut »
Update Perang: Hizbullah Bobol Israel-Proyeksi Ekonomi NetanyahuPertempuran antara Lebanon dan milisi bersenjata negara itu, Hizbullah, dengan Israel sudah mulai menyala pada Senin (23/9/2024). Begini kelanjutannya!
Baca lebih lajut »