Pada penutupan sesi II perdagangan Jumat (5/5/2023), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun tajam 0,82% menjadi 6.787,63 secara harian.
Tercatat, investor asing melakukan pembelian bersih sebesar Rp218,92 miliar di seluruh pasar dan sebesar Rp272,5 di pasar negosiasi dan tunai. Sementara itu, investor asing juga tercatat melakukan penjualan bersih sebesar Rp53,58 miliar di pasar reguler sepanjang perdagangan pekan lalu.
Dengan begitu, saham apa saja yang dilepas asing sepanjang perdagangan pekan lalu saat IHSG terus mengalami penurunan? Mengutip RTI Business pada Senin , berikut 10 net foreign sell sepanjang pekan lalu!3. PT Bank BTPN Syariah Tbk. - Rp113,7 miliar5. PT Adaro Energy Indonesia Tbk. - Rp92,9 miliar8. PT United Tractors Tbk. - Rp41,1 miliar
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
IHSG Hari Ini Diprediksi Menguat Terbatas, Cek Saham BRIS, EXCL, RALS dan SMDRIHSG diprediksi akan menguat terbatas ke posisi 6.822 pada perdagangan awal pekan hari ini, Senin (8/5/2023) dengan beberapa rekomendasi saham pilihan.
Baca lebih lajut »
IHSG Hari Ini Bisa Rebound ke 6.830, Cek Saham ADRO, ASII dan KLBFIHSG berpeluang rebound pada perdagangan hari ini, Senin, (8/5/2023) menguji level 6.830. BNI Sekuritas rekomendasikan saham ADRO, ASII dan KLBF.
Baca lebih lajut »
Saham-Saham Paling Ambrol Pekan Ini, PTBA hingga MBAP MasukSejumlah saham batu bara seperti PTBA dan MBAP masuk dalam jajaran top losers pekan ini di tengah pelemahan IHSG.
Baca lebih lajut »
Awal Pekan, IHSG Punya Peluang ReboundIndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot tajam selama pekan lalu dan meninggalkan level psikologis 6.900.
Baca lebih lajut »
Rekomendasi Saham dan Proyeksi IHSG Besok, Senin 8 Mei 2023IHSG diperkirakan analis potensial menguat besok, dengan beberapa saham pilihan diperkirakan mengalami rebound.
Baca lebih lajut »
Ekonomi Amerika Bikin Pusing, Kabar Baik Berarti 'Malapetaka'Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), rupiah hingga pasar obligasi berisiko menghadapi awal pekan yang berat
Baca lebih lajut »